Introduction
Syalom bp/ibu/sdr. sekalian……..
Saudara sekalian, sudah satu minggu berlalu
kita telah merayakan kebangkitan Tuhan Yesus? Apa yang kamu rasakan? Mungkinkah
rasa itu masih ada sampai saat ini? Dan setelah kita merayakan Paskah apa yang
harus kita lakukan? Saya berharap kita semua tidak membiarkan paskah yang sudah
kita rayakan sebagai hal yang biasa saja.
Saudara, setelah sekian lama ataupun baru
menjadi orang percaya, apakah kita pernah bertanya “TUHAN, APA YANG ENGKAU MAU
BUAT HIDUPKU?” Pernah kita bertanya apa yang dikehendaki Tuhan untuk hidup
kita? Kita sebagai orang yang telah ditebus, tentu saja Tuhan melakukan hal
tersebut karena ia punya rencana untuk kita. Nah, apa rencananya buat kita. Ada
yang tau apa rencana Tuhan buat bapak ibu? Sebagian besar orang kristen jarang
memikirkan hal ini.
Mari kita baca Alkitab kita dari Yohanes
4:31-42.
Ayat 35:
Tema kita “Lihatlah, ladang sudah menguning”
Bacaan kita ini sebenarnya bermula dari ayat
1, yaitu percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria. Baca ayat 3-9.
-
Perempuan samaria: orang
Yahudi dan samaria tidak pernah akur. Malah mereka saling bermusuhan, padahal
sebenarnya mereka ini masih saudara. Sehingga, ketika Yesus minta air, maka
perempuan itu bertanya masa kamu orang Yahudi minta air kepada orang Samaria?
Minta air kepada musuh.
-
Mereka itu bertemu pukul 12 siang. Siang-siang begitu, biasanya orang malas keluar rumah dong.
Apalagi pergi untuk menimba air di panas terik begitu. Tuhan Yesus saja
beristirahat. Kenapa waktunya dicatat? Suka-suka alkitab lah. Tidak ya
saudara-saudara, ini ada gunanya. Jika seseorang kehidupannya tidak sama
seperti yang lain, maka biasanya kita berkata bahwa ada yang tidak beres dengan
orang tersebut. Siapa perempuan ini sebenarnya? Kenapa ia pergi menimba air
saat tidak ada orang? Ternyata dia adalah seorang perempuan yang tidak baik,
sundal. Dan perempuan-perempuan seperti ini akan dikucilkan dalam masyarakat.
Sehingga ia mengambil air di saat tidak ada orang.
-
Dalam pertemuan inilah, mereka (Perempuan Samaria dan
Yesus) berbicara. Dari pembicaraan tersebutlah perempuan berdosa itu mengenal
Kristus.
-
Setelah pembicaraan selesai, ia pergi, dan apa yang ia
lakukan? Lihat ayat 28-29 à ia memberitahukan kepada orang lain, bahwa ia sudah
mengenal Kristus.
Dalam,
konteks inilah, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya (ayat 35) LIHATLAH
SEKELILINGMU DAN PANDANGLAH LADANG-LADANG YANG SUDAH MENGUNING DAN MATANG UNTUK
DITUAI.
Mengapa
Yesus mengatakan haL demikian? Dan sebelumnya ia berkata BUKANKAH KAMU
MENGATAKAN, EMPAT BULAN LAGI TIBALAH MUSIM MENUAI?
Dalam
hal ini Tuhan Yesus sedang menunjukkan perbedaan, antara Ladang di sawah dengan
manusia. Empat bulan lagi tiba musim menuai adalah suatu waktu yang menunjukkan
pesta panen. Di tradisi mereka, setelah menanam benih, maka empat bulan lagi
baru akan dipanen. Nah, yang ingin Tuhan Yesus katakan, bahwa hal ini berbeda
dengan ladang biasa yang menunggu 4 bulan lagi baru bisa dituai. Yesus berkata,
tidak perlu menunggu 4 bulan lagi, tapi inilah waktunya untuk menuai. Inilah
waktu untuk memberitakan Injil.
Pertanyaannya? Ladang yang mana? Sering
sekali kita berpikir bahwa ladang itu yang orang-orang di luar sana,
orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Dan bukan orang-orang yang ada di
gereja, bukan orang-orang yang ada di kiri kanan saudara. Sehingga nantinya
kita hanya terkaget-kaget ketika melihat orang-orang yang duduk di kiri kanan
kita jatuh dalam dosa, dan kita bertanya kok bisa? Ada seorang yang mengatakan
begini: MANUSIA/ORANG KETIKA MASU GARASI, MAKA TIDAK MEMBUAT MANUSIA JADI
MOBIL, demikian juga dengan datang ke gereja, PERGI KE GEREJA TIDAK MEMBUAT
ORANG JADI ORANG KRISTEN. Kenapa? Karena tidak semua yang datang ke gereja,
adalah orang yang rindu akan persekutuan kepada Allah.
Ada yang datang:
-
Ada yg datang ke
gereja tapi tidak tau mengapa ia datang ke gereja. Tidak ada alasan. Hanya
sekedar ikut-ikutan saja
-
Ada juga karena Tuhan
sudah menjawab doaku, maka aku mau datang ke gereja.
-
Ada juga yang datang
ke gereja karena ia lebih suka dengan tata ibadah yang ada di gereja.
-
Ia mulai mengadopsi
ajaran gereja. Karena saya sudah bergereja di tempat tersebut, maka saya mulai
mengakui ajaran gereja tersebut. Kenapa kamu percaya pengakuan iman rasuli?
Karena gereja mengajarkannya.
-
Ada juga yang mulai
menyadari dan benar-benar rindu untuk bersekutu dengan Tuhan, mulai baca
Alkitab bukan hanya di gereja tapi juga di rumah.
Nah, semua kita yang datang ini, pasti
memiliki posisi yang berbeda-beda. Entah masih di level 1 tdi, atau sudah
dimana? Kalau kita sudah menyadari keadaan seperti ini, sekrang kita tahu bahwa
ladang, bukan hanya ada diluar sana, tapi juga ada di dalam gereja.
Yang berikutnya adalah.
PENUAINYA SIAPA? Kalau sudah siap panen, yang
memanennya siapa? Kalau ladang yang sudah menguning itu ada di gereja dan ada
juga di luar sana, maka yang menuai siapa? Wah, kalau itu mah pekerjaannya
hamba Tuhan, pendeta, kita kan Cuma jemaat biasa, awam, tidak tau apa-apa, jadi
tidak mengerti hal-hal yang begituan. Padaha kita mengaku sebagai orang
percaya. Mungkin sebagian besar dari kita melakukan aktifitas atau pekerjaan
untuk kesuksesan, demi sesuap nasi dan segenggam berlian, tapi apakah kita
pernah mengaitkannya dengan iman kita. Apakah kita pernah bertanya ketika kita
mengerjakan sesuatu dan kita bertanya apa sih hubungan pekerjaan saya ini
dengan Allah yang hidup.
Dan mungkin saja kita berpikir bahwa SAYA INI
TIDAK DIPAKAI TUHAN. Padahal kita orang yang sudah ditebus. Jika kita sudah
ditebus maka Allah menyelmatkan kamu (I Korintus ...). Setelah ditebus Tuhan
punya rencana dong. Apakah ada yang tahu apa rencan Tuhan buat hidup kita? Ibu
tahu apa rencana Tuhan buat ibu? mungkin sebagian dari ktia tidak pernah
memikirkan hal ini. mungkin kita baru sadar setelah kita sakit dll. Nah, apa
sih yang Tuhan inginkan.
Saudara
Kalau kita perhatikan di dalam alkitab, Allah
itu memakai orang-orang yang unik untuk menjalankan misinya di dunia ini.
Misalnya, Allah memanggil Abraham yang pada saat itu hidup ditengah2 orang yang menyembah
berhala.
Allah juga memanggil Yakub yang secara fenomena adalah seorang penipu.
Allah juga memilih Amos yang sehari2nya bekerja sebagai peternak domba dan pemungut buah ara di hutan.
Allah juga memanggil Yunus, seorang yang dengan berani menentang perintah Tuhan dengan melarikan diri dari tugas yang diberikan Tuhan kepadanya.
Allah juga memanggil Daniel, seorang yang ada di pembuangan untuk menjadi perpanjangan tanga Tuhan saat mereka ada ditengah2 bangsa asing.
Allah memanggil Paulus yang secara terang2an menentang Tuhan dan menyiksa gereja-Nya, dan banyak tokoh lainnya. Perempuan Samaria tadi juga,
Allah juga memanggil Yakub yang secara fenomena adalah seorang penipu.
Allah juga memilih Amos yang sehari2nya bekerja sebagai peternak domba dan pemungut buah ara di hutan.
Allah juga memanggil Yunus, seorang yang dengan berani menentang perintah Tuhan dengan melarikan diri dari tugas yang diberikan Tuhan kepadanya.
Allah juga memanggil Daniel, seorang yang ada di pembuangan untuk menjadi perpanjangan tanga Tuhan saat mereka ada ditengah2 bangsa asing.
Allah memanggil Paulus yang secara terang2an menentang Tuhan dan menyiksa gereja-Nya, dan banyak tokoh lainnya. Perempuan Samaria tadi juga,
Dari hal ini kita belajar bahwa Allah bisa memakai
siapa saja untuk menjadi partenernya di dunia, dan tidak terkecuali kita sebagi
orang percaya.
Lalu, bagaimana kita meresponi panggilan Tuhan?
Saudara2 yang dikasihi Tuhan,
Ternyata tidak semua orang dipanggil untuk
mendedikasikan diri menjadi seorang hamba Tuhan. Dan ini adalah suatu hak yang
istimewa bagi kita. Panggilan ini adalah suatu hal mempunyai nilai yang mulia,
punya nilai kekal.
Saudara2, bayangkan saja jika kita tiba2
dipanggil/diundang oleh SBY untuk membicarakan sesuatu, kira2 kita akan seperti
apa? Saya yakin kita akan sangat surprise, deg2an, sampai mungkin pergi ke
mall, cari baju yang paling bagus, lalu sebagai orang Kristen kita akan sibuk telpon sana-sini untuk minta
dukungan doa, meskipun mungkin kita tidak simpatik dengan SBY. Bahkan jika dia
memberikan suatu tugas pada kita, saya percaya kita akan berusaha memberikan
yang terbaik karena SBY yang secara langsung meminta kita untuk melakukannya.
Kalau dengan SBY saja kita memiliki keinginan untuk mempersiapkan diri dan
melakukan yang terbaik, kalau dipanggil SBY saja kita sudah deg2an, bagaimana
dengan panggilan Tuhan?
Tentu saja kita pun memiliki kerinduan untuk bisa
dipakai Tuhan, untuk memberi yang terbaik. Akan tetapi, pada kenyataannya kita
sulit melakukannya.
Pada
kenyataannya kita ini adalah manusia
yang berdosa, yang hidup dalam natur dosa yang cenderung bersikap untuk melawan
Allah, kita adalah musuh Allah. Lalu, Bagaimana mungkin kita, yang memiliki
struktur jiwa seperti ini mau melaksanakan panggilan Tuhan? Bahkan Rasul Paulus sendiri, seorang yang expert dalam pelayanan pun
bergumul mengenai hal ini. Dalam Roma
7:15-20, rasul Paulus menceritakan pergumulannya dengan keinginan dosa yang terus-menerus
berjuang melawan keinginan batin nya
yang suka untuk melakukan hukum Allah hingga dia berkata dalam ayat 24, aku manusia celaka! Siapa yang dapat melepaskan
aku dari tubuh maut ini? bahkan Daud pun berkata dalam Mazmur 19:13, siapakah yang dapat mengetahui kesesatan?
Bebaskanlah aku dari apa yang tidak aku sadari.
Yang
pertama,
kita meminta
anugerah Tuhan karena pada kenyataannya kita tidak sanggup meresponi atau
menjalani panggilan kita
Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa sesungguhnya
kita tidak akan sanggup menjalankan panggilan yang dipercayakan Allah kepada
kita tanpa Allah memberikan anugerah kepada kita untuk melakukannya. Kita tidak
akan sanggup menjalankan pelayanan dan menghidupinya dalam kehidupan kita
sehari2 tanpa belas kasihan dan anugerah Allah bagi kita.
Suatu kali seseorang bertanya kepada Ibu Teresa, "Ibu
telah melayani kaum miskin di Kalkuta,
India. Tetapi, tahukah Ibu, bahwa masih ada jauh lebih banyak lagi orang miskin
yang terabaikan? Apakah Ibu tidak merasa gagal?" Ibu Teresa menjawab,
"Anakku, aku tidak dipanggil untuk berhasil, tetapi aku dipanggil untuk
setia ...."
Yang kedua,
setelah kita diberi anugerah, kita harus aware dengan kelemahan2 kita. Ini dapat
menolong kita untuk mengenal siapa diri kita, di area mana kita lemah dan mudah
jatuh. Seperti Agustinus yang menyadari bahwa dia memiliki pikiran2 yang
berdosa, memiliki keinginan2 yang tidak benar. Dalam anugerah-Nya, ijinkan
Tuhan menyatakan kepada kita hal2 yang menjadi kelemahan kita sebab seperti
yang dikatakan dalam Mazmur 26:2, ujilah aku Ya Tuhan dan cobalah aku,
selidikilah batinku dan hatiku 69:20, Engkau mengenal cela ku, maluku dan
nodaku.
Bahkan Daud sendiri berkata dalam mazmurnya,
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku; ujilah aku dan kenallan
pikiran2 ku. Lihatlah apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang
kekal, Mazm. 139:23-24. Sebab Daud sendiri percaya bahwa Allah yang dia sembah
adalah Allah yang mengenal dia luar dan dalam. Tidak ada yang dapat kita
sembunyikan daripada Allah, termasuk dengan keberadaan kita, dimanapun kita
mencoba untuk bersembunyi, namun Allah tetap senantiasa mengenal dan mengerti
apa yang hendak kita lakukan, siapa kita.
Konklusi
Saudara2,
Sekarang kita sudah tahu bahwa Tuhan memanggil kita
dan mempercayakan kepada kita pekerjaan mulia, apakah kita masih berpikir bahwa
saya tidak bisa. Tapi masa sih kita hanya mau datang ke gereja. Masa tidak mau
dipakai Tuhan untuk pekerjaan yang mulia. Ingat ladang sudah menguning, dan itu
ada disekitar kita.
-
Saya punya teman
hamba Tuhan juga. Peristiwa ini ia alami ketika ia masih sekolah pendeta.
Ketika ia masih sekolah. Suatu hari ia diajak oleh seorang teman untuk
mengunjungi seorang wanita tua yang belakangan ini sudah jarang ke gereja.
Kemudian mereka sampai di rumah perempuan yang sudah tua itu. Mereka lama
berbincang-bincang, dan di akhir pembicaraan mereka itu ia berkata kepada teman
saya yang seorang hamba Tuhan ini: “MULAI SEKARANG KAMU AKAN MENJADI SALAH
SEORANG DARI DAFTAR ORANG-ORANG YANG SAYA DOAKAN”. Dan ia meminta teman saya
ini untuk menuliskan namanya di sebuah buku kecil, yang di dalamnya sudah ada
list nama-nama orang yang selalu ia doakan.
-
Kisah seorang
janda di sarfat (I Raja-raja 17:7-24). Ia mau berbagi makanan dengan nabi Allah
meskipun ia sendiri dalam kekurangan
-
Matius Pemungut
cukai
-
Pembantu yang
dibawa oleh majikannya untuk ikut beribadah
-
Kehidupan kita
sehari-hari sebagai orang percaya, benar-benar menjadi satu kesaksian yang
hidup bagi di dunia.
Banyak
hal yang bisa kita lakukan dan masa kita tidak mau memikirkannya. Mungkin2
contoh-contoh ini dianggap enteng orang lain, tapi bagi Tuhan tidak ada yang
enteng asalkan kita mau melakukannya dengan SERIUS, KOMIT, dan SETIA.
Bagi kita yang masih bergumul dengan diri sendiri
bahwa kita masih bergumul dengan dosa dan keinginan pribadi kita, Tuhan tidak
peduli dengan dosa dan keinginan itu. Tuhan lebih peduli kepada kita yang mau
berjuang karena hal tersebut.
Bagi kita yang masih bergumul dengan ketidakmampuan
kita untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan, ingatlah bahwa kita tidak akan
mampu melakukannya sendiri. kita membutuhkan Allah dan anugerah-Nya.
Bagi kita yang masih bergumul dengan pelayanan yang
tak pernah berhasil, bahkan dengan keinginan untuk menyerah, Tuhan tidak peduli
dengan pelayanan yang tak berhasil dan keinginan kita tersebut, karena Tuhan
lebih peduli kepada kita yang mau berjuang untuk mengatasi kelemahan2 kita.
Kalau kelemahan kita menjadi sesuatu yang jauh lebih
penting daripada kita, maka anugerah Tuhan menjadi tak berarti. Sebab untuk
berdosa kita tidak memerlukan anugerah. Justru kita membutuhkan anugerah untuk
membereskan dosa dan kelemahan di dalam diri kita.
Coin Casino: 50 Free Spins No Deposit 2021 | casinowowhenter.com
BalasHapusYou kadangpintar may not be a member of this 제왕 카지노 online casino site. Play casino games at a new online casino or 인카지노 play casino games at the best licensed and licensed UK